Hai mantan pangeranku yang sudah mengisi hari selama 3tahun
7bulan yang lalu, bagaimana kabarmu sekarang? aku tahu, pasti kau baik-baik saja kan dikota tempatmu
menimba ilmu yang menjadi kota kelahiranku juga. Aku hanya ingin mengingat
sejenak tentang masa-masa kita dulu pertama bertemu sampai kau meninggalkanku
demi wanitamu itu, aku disini ingin mengingat yang seingatku saja ya. Kalau tidak
salah dulu pertama kali aku melihatmu ketika aku sedang belajar dengan sahabat
almarhum kakakku kan? Dan kalau tidak salah juga waktu itu malam hari selepas
magrib dan aku sedang membahas pelajaran bahasa inggrisku dengan sahabat
almarhum kakakku itu, tiba-tiba kau datang, mungkin niatmu saat itu hanya ingin
bermain dirumah sahabat almarhum kakakku itu yang secara kebetulan juga menjadi
sahabatmu. Ketika itu mataku samasekali tidak ingin melihat wajah bahkan
kedatanganmu, ya mungkin juga karna ada sifatku yang cuek dengan orang yang aku
anggap asing bahkan tidakku kenal sama sekali, mungkin mulai dari situ ya kamu
tertarik pada diriku ini hehe.. dan mulai dari situ jugakan kamu mencari-cari
tentang aku bahkan kamu rela menanya-nanya orang lain untuk mendapat nomer
handphoneku dan mulai PDKT denganku. Memang sih awalnya aku tidak menyukaimu,
bukan bukan karna aku sombong atau sok jual mahal tapi ya begitulah aku tidak
terlalu suka menanggapi orang yang belum ku kenal. Tapi kamu termasuk pria
hebat loh yang bisa melunakkan perasaanku yang keras ini walaupun kita
sebenarnya sama-sama keras. Oia kamu masih ingat mungkin dengan tanggal ini
24-09-2009 ya, itu tanggal spesial kita dulu ditanggal itu aku membalas kata I
LOVE U mu yang bukan yang pertama kalinya kau ucapkan pada saat itu padaku, ya
seperti layaknya pasangan-pasangan lain yang sedang jatuh cinta perasaanku saat
itu ya tapi agak sedikit berbeda sih karna usia kita yang terpaut 4tahun dan
keyakinan kita yang berbeda tapi pada saat itu aku merasa nyaman loh menjalin
hubungan sama kamu, mungkin karna kita sama-sama cuek,keras kepala dan masih
banyak lah ya kesamaan-kesamaan kita yang lain. Oh iya kamu inget gak ketika
kamu bilang padaku kalau kamu ingin meneruskan studymu dikota kelahiranku itu? Ketika
mendengar itu perasaanku mendadak senang tapi disisi alin aku juga merasa
sedih, sedih karna aku harus berjauhan denganmu dan menjalankan serta menikmati
pacaran secara jarak jauh, tapi aku percaya saat itu padamu bahwa kau bisa menjaga
perasaanmu untuk aku makanya aku berani meneruskan hubungan kita, aku juga
tidak paham dengan perasaanku saat itu yang mau menjalin hubungan jarak jauh
selama 3 tahun 7bulan itu dan aku juga tidak paham dengan perasaanku yang
selalu memaafkan kelakuan-kelakuan nakalmu selama jauh dariku. Hingga aku sadar
sikapmu yang mulai berbeda disaat hari spesial kita ingin menuju keangka 4 dan
tepat dibulan spesial kita, kita memutuskan untuk menghentikan hubungan ini, ya
aku tidak mau menyalahkan keadaan bahkan sampai befikir kalau Allah itu tidak
adil karna menurutku kalaupun aku mempertahankan hubungan ini aku akan lebih
terluka bahkan aku akan merasa menjadi perempuan yang paling bodoh, awalnya aku
sempat membencimu namun setelah ku fikir-fikir aku tidak layak membencimu
bahkan seharusnya aku bersyukur karna Allah telah mendengar doa ku yang meminta
dijauhkan denganmu jika kamu memang bukan jodohku yang baik. Mungkin karna ke
egoisanku saat itu yang tiba-tiba kau berbicara seperti itu padaku aku
membencimu, sekarang aku mulai mengikhlaskan sesuatu yang hilang dariku kamu tenang saja aku tidak
membencimu atau wanitamu itu. Harusnya aku berterima kasih pada wanitamu itu
ya, wanita yang menggantikan posisiku disampingmu sekarang karna dia sudah
memberi tahu aku bahwa kau bukan laki-laki yang baik didunia ini untukku. Aku hanya
bisa mendoakanmu supaya selalu diberikan kesehatan dan kesuksesan yang kau
inginkan, terimaksaih ya 3tahun 7bulan yang kau berikan padaku, banyak
pelajaran yang kau ajarkan padaku,banyak membawaku menjadi lebih baik dan
terimakasih telah memberiku cinta dan kasih sayang selama 3tahun 7bulan. Kau tak
perlu khawatir tentang perasaanku sekarang, karna aku sudah tidak memiliki
perasaan seperti dulu untukmu. Semoga Tuhanmu mengaminkankan semua doamu dan
Allahku mengaminkan doaku.
Tertanda,
Aku yang kau tinggalkan ketika sedang menggilaimu, AI