Rostow pulalah
yang membuat distingsi antara sektor tradisional dan sektor kapitalis
modern. Frasa-frasa ini terkenal dengan terminologi ‘less developed’,
untuk menyebut kondisi suatu negara yang masih mengandalkan sektor
tradisional, dan terminologi ’more developed’ untuk menyebut kondisi
suatu negara yang sudah mencapai tahap industrialisasi dengan
mengandalkan sektor kapitalis modern.
penekanannya terdapat pada keseluruhan proses di mana masyarakat
berkembang dari suatu tahap ke tahap yang lain. Tahap-tahap yang berbeda
ini ditujukan untuk mengidentifikasi variabel-variabel kritis atau
strategis yang dianggap mengangkat kondisi-kondisi yang cukup dan perlu
untuk perubahan dan transisi menuju tahapan baru yang berkualitas. Teori
ini secara mendasar bersifat unilinear dan universal, serta dianggap
bersifat permanen.
Pembangunan, dalam
arti proses, diartikan sebagai modernisasi yakni pergerakan dari
masyarakat pertanian berbudaya tradisional ke arah ekonomi yang berfokus
pada rasional, industri, dan jasa. Untuk menekankan sifat alami
‘pembangunan’ sebagai sebuah proses, Rostow menggunakan analogi dari
sebuah pesawat terbang yang bergerak sepanjang lintasan terbang hingga
pesawat itu dapat lepas landas dan kemudian melayang di angkasa.
Pembangunan,
dalam arti tujuan, dianggap sebagai kondisi suatu negara yang ditandai
dengan adanya: a) kemampuan konsumsi yang besar pada sebagian besar
masyarakat, b) sebagian besar non-pertanian, dan c) sangat berbasis
perkotaan.
Sebagai bagian
teori modernisasi, teori ini mengkonsepsikan pembangunan sebagai
modernisasi yang dicapai dengan mengikuti model kesuksesan Barat. Para
pakar ekonomi menganggap bahwa teori pertumbuhan ekonomi ini merupakan contoh terbaik dari apa yang diistilahkan sebagai ‘teori modernisasi’.
Menurut Rostow, proses pertumbuhan ekonomi bisa dibedakan ke dalam 5 tahap :
- Masyarakat tradisional (the traditional society),
- Prasyarat untuk tinggal landas (the preconditions for take-off),
- Tinggal landas (the take-off),
- Menuju kekedewasaan (the drive to maturity), dan
- Masa konsumsi tinggi (the age of high mass-consumption)
Dasar
pembedaan tahap pembangunan ekonomi menjadi 5 tahap tersebut adalah:
Karakteristik perubahan keadaan ekonomi, sosial, dan politik yang
terjadi.
Menurut
Rostow, pembangunan ekonomi atau proses transformasi suatu masyarakat
tradisional menjadi masyarakat moderen merupakan suatu proses yang
multidimensional. Pembangunan ekonomi bukan hanya berarti perubahan
struktur ekonomi suatu negara yang ditunjukkan oleh menurunnya peranan
sektor pertanian dan peningkatan peranan sektor industri saja.
Menurut
Rostow, disamping perubahan seperti itu, pembangunan ekonomi berarti
pula sebagai suatu proses yang menyebabkan antara lain:
- perubahan orientasi organisasi ekonomi, politik, dan sosial yang pada mulanya berorientasi kepada suatu daerah menjadi berorientasi ke luar.
- perubahan pandangan masyarakat mengenai jumlah anak dalam keluarga, yaitu dari menginginkan banyak anak menjadi keluarga kecil.
- perubahan dalam kegiatan investasi masyarakat, dari melakukan investasi yang tidak produktif (menumpuk emas, membeli rumah, dan sebagainya) menjadi investasi yang produktif.
- perubahan sikap hidup dan adat istiadat yang terjadi kurang merangsang pembangunan ekonomi (misalnya penghargaan terhadap waktu, penghargaan terhadap pertasi perorangan dan sebagainya).