Di
bandingkan dengan tipe organisasi lain, pembentukan organisasi koperasi yang mandiri
dan otonom dapat diterima diberbagai negara dengan alasan sbb :
1.
organisasi
koperasi relatif terbuka dan demokatis
2.
melalui
pembentukan perusahaan yg dimiliki secara bersama
3.
struktur
dasar dari tipe organisasi operasi yg bersifat sosial ekonomis cukup fleksibel
4.
para
anggota yg termasuk golongan penduduk yg sosial ekonominya “lemah”.
Organisasi
swadaya koperasi yg otonom, beroperasi secara efisien dan berorientasi pada
anggota dalam jumlah yg ckup besar, maka akibat dari berbagai kegiatan koperasi
itu dapat diharapkan memberi berbagai jenis kontribusi bagi proses pembangunan
sosial ekonomi dikawasan dan negaa yg bersangkutan.
Usul-usul
mengenai peranan koperasi :
1.
pembentukan
dan pertumbuhan koperasi
2.
secara
khusus koperasi harus didirikan dan dikembangkan sebagai sarana berikut :
a.
untuk
memeperbaiki situasi ekonomi
b.
untuk
meningkatkan sumberdaya modal pribadi dan nasional
c.
untuk
memberikan kontribusi kepada perekonomian
d.
untuk
meningkatkan pendapatan nasional
e.
untuk
memperbaiki kondisi sosial dna menunjang pelayanan sosial
3.
membuat
kebijakan
4.
a.
kebijakan harus dipertimbangkan
b. kebijakan itu
perlu diintegrasikan kedalam rencana pembangunan
5.
kebijakan
itu perlu selalu ditinjau dan disesuaikan dengan perubahan kebutuhan ekonomi
dan sosial
6.
gerakan
koperasi perlu dilibatkan dalam perumusan
DAMPAK KOPERASI TERHADAP PROSES PEMBANGUNAN SOSIAL
EKONOMI
· Dampak Mikro Dari Suatu Koperasi
Dampak
mikro yang bersifat langsung terhadap para anggota dan perekonomiannya, yang
timbul dari peningkatanjasa pelayanan perusahaan koperasi dan dari
kegiatan-kegiatan kelompok koperasi.
· Dampak Mikro Yang Bersifat Tidak Langsung
Dampak-dampak
mikro yang bersifat tidak langsung terhadap lingkungan organisasi koperasi
dapat secara serentak memberikan kontribusi pada perkembangan sosial dan
ekonomi.
· Dampak Makro Dari Organisasi Koperasi
Secara
keseluruhan, berbagai dampak yang bersifat mikro membentuk dampak-dampak yang
bersifat makro yang berkaitan dengan pembangunan . dalam pendekatan fungsional
dianalisis berbgai fungsi-fungsi pembangunan koperasi .
ASPEK-ASPEK POKOK KOPERASI DAN SISTEM EKONOMI
Teori
sistem ekonomi membedakan tiga sistem ekonomi yang berbeda-beda berdasarkan
kesamaan hakiki yang terdapat dalam struktur pembuatan keputusan struktur
informasi dan motivasi pada perekonomian negara-negara industri .
a. Sistem
Perekonomian Swasta (Kapitalis)
b. Sistem
Perekonomian (Sosialis)
c. Sistem
Perekonomian Pasar Sosialis
ORGANISASI KOPERASI SEBAGAI SARANA KEBIJAKAN
PEMBANGUNAN NASIONAL
Perbedaan penting
mengenai koperasi sebagai sarana pemerintah sebagai sarana swadaya yang otonom
dari para anggota dan koperasi yang diawasi negara.
1. Koperasi
sebagai sarana pemerintah
2. Koperasi
dipertimbangkan pemerntah sebagai alat swadaya.
3. Operasi
diawasi negara
KONSEPSI PENGEMBANGAN ORGANISASI KOPERASI
Kebijakan-kebijakan
pokok pemerintah
1. Peraturan-peraturan
resmi
2. Fasilitas-fasilitas
3. Fasilitas
menyangkut pelayanan ouditing dan konsultasi
4. Perlakuan
yang sama atau yang bersifat prefensi
5. Keringanan
pembebasan pajak
6. Bantuan-bantuan
keuangan
7. Peraturan-peraturan
antitrust
8. Struktur-struktur
lembaga-lembaga pengembangan swadaya
PERTIKAIAN KONSEPSI
Mereka
yang bertanggung jawab atas perencanaan dan pelaksanaa proyek-proyek pembanunan
dinegara yang sedang berkembang menghadapi tugas yang sulit untuk menciptakan
keserasian antara dua tujuan yang satu sama lain bertentangan:
·
Disatu
pihak proyek-proyek pembangunan harus dapat mewujudkan pertumbuhan ekonomi yang
cepat.
·
Dilain
pihak proyek-proyek tersebut diharapkan dapat memberikan dampak positif terhadap
pola pengembangan suatu struktur sosial yang lebih baik.
SEBAB-SEBAB KEGAGALAN ORGANISASI KOPERASI
Sebab
utama kegagalan usaha pengembangan koperasi yang disponsori pemerintah adalah
adanya kenyataan bahwa banyak proyek dilaksanakan tanpa tersebut sudah dipenuhi
atau belum.
SARANA & CARA MENGGUNAKAN BANTUAN PEMERINTAH
SECARA EFEKTIF
Koperasi
adalah organisasi yang didirikan atas dasar prinsip menolog diri sendiri
(swadaya)
Tahap I. Ofisialisasi
Tahap II. Deofisialisasi
Tahap III. Otonom