Senin, 07 Oktober 2013

tugas soft skill

Manajemen Sumber Daya Manusia 
Manajemen sumber daya manusia adalah suatu ilmu yang mengatur hubungan dan peran sumber daya (tenaga kerja) yang dimiliki individu secara efisien dan efektif, serta dapat digunakan secara maksimal sehingga tercapainya tujuan bersama perusahaan, karyawan dan masyarakat menjadi maksimal. Manajemen sumber daya manusia didasari pada suatu konsep bahwa setiap karyawan adalah manusia (bukan mesin) dan bukan semata-mata menjadi sumber daya bisnis.
 Manajemen sumber daya manusia menggabungkan beberapa bidang ilmu, seperti: psikologi dan sosiologi. Manajemen sumber daya manusia juga menyangkut desain dan implementasi sistem perencanaan, penyusunan, pengembangan karyawan mengelola karier, evaluasi kinerja, kompensasi karyawan dan hubungan ketenagakerjaan yang baik.
Manajemen sumber daya manusia juga melibatkan semua kebutuhan dan praktik manajemen yang mempengaruhi secara langsung sumber daya manusianya.
Macam-macam Sumber Daya Manusia Manusia memiliki akal, budi dan pikiran yang tidak dimiliki oleh tumbuhan maupun hewan. Meskipun paling tinggi derajatnya, namun dalam ekosistem manusia juga berinteraksi dengan lingkungannya dan mempengaruhi lingkungannya, sehingga termasuk kedalam salah satu faktor yang saling ketergantungan.
Sumber daya manusia dibagi menjadi 2 yaitu:
1.Manusia Sebagai Sumber Daya Fisik Dengan energi yang ada diototnya manusia dapat bekerja dalam berbagai bidang, antara lain:
-Bidang Perindustriani
-Bidang Transportasi 
-Bidang Perkebunan 
-Bidang Perikanan 
-Bidang Perhutanan dan 
-Bidang Peternakan
2.Manusia Sebagai Sumber Daya Mental Kemampuan berfikir manusia merupakan suatu sumber daya alam yang sangat penting, karna berfikir merupakan landasan utama bagi kebudayaan. Karna manusia sebagai makhluk hidup yang berbudaya maka manusia tidak hanya dilihat dari sumber energinya saja, tetapi yang terutama ialah sebagai sumber daya cipta (sumber daya mental) yang sangat penting bagi perkembangan kebudayaan manusia. Maka dari itu dalam melakukan perencanaan tenaga kerja kita perlu memperhatikan berbagai aspek, yaitu:
-Macam-macam yang akan dilakukan dimasa mendatang 
-Jumlah dan mutu karyawan yang dibutuhkan untuk melaksanakan kegiatan-kegiatan tersebut
Rencana, mutasi, promosi, dan pensiun karyawan Setelah memiliki rencana jumlah dan mutu tenaga kerja, perlu difikirkan cara pengadaannya. Pada dasarnya ada 2 alternatif utama dalam pengadaan tenaga kerja, alternatif pertama adalah mencarinya dipasar tenaga kerja dan alternatif yang kedua adalah mempromosikan orang-orang tertentu.
Tujuan Manajenemen Sumber Daya Manusia: Manajemen sumber daya manusia untuk meningkatkan efektifitas sumber daya manusia dalam organisasi. Tujuannya adalah memberikan kepada organisasi satuan kerja yang efektif, 4 tujuan manajemen sumber daya manusia adalah: 
1. Tujuan Sosial Tujuan sosial sumber daya manusia adalah agar organisasi atau perusahaan bertanggung jawab secara sosial dan etis terhadap kebutuhan serta tantangan masyarakat dengan meminimalkan dampak negatifnya. 
2. Tujuan Organisasional Tujuan organisasional adalah sasaran formal yanf dibuat untuk membantu organisasi mencapai tujuannya. 
3. Tujuan Fungsional Tujuan fungsional adalah tujuan untuk mempertahankan konstribusi depertemen sumber daya manusia pada tingkat yang sesuai dengan kebutuhan organisasi. 
4. Tujuan Individual Tujuan individual adalah tujuan pribadi dari setiap anggota organisasi atau perusahaan yang hendak mencapai melalui aktifitasnya dalam organisasi. Fungsi-fungsi Manajemen Sumber Daya Manusia Manajemen sumber daya manusia merupakan proses sistematik yang ditujukan untuk memenuhi kebutuhan sumber daya manusia sesuai dengan kebutuhan organisasi, memperlakukan pegawai secara adil dan bermartabat, serta menciptakan kondisi yang memungkinkan pegawai memberi sumbangan optimal terhadap organisasi. 
Manajemen sumber daya manusia mencakup kegiatan sebagai berikut
1. Perencanaan SDM 
2. Analisis Pekerja 
3. Pengadaan Pegawai 
4. Seleksi Pegawai 
5. Orientasi, Penempatan dan Penugasan 
6. Kompensasi 
7. Penilaian Kinerja 
8. Pengembangan Karir 
9. Pelatihan dan Pengembangan Pegawai 
10.Penciptaan Mutu Hidup Kinerja 
11.Perundingan Kepegawaian 
12.Riset Pegawai, dan 
13.Pensiun dan Pemberhentian Pegawai 
I. Perekrutan Rekrutmen merupakan kegiatan untuk mencari sebanyak-banyaknya calon tenaga kerja yang sesuai dengan lowongan yang tersedia. Sumber-sumber dimana terdapatnya calon karyawan tersebut dapat diperoleh melalui macam-macam sumber, Misalnya: 
-Lembaga Pendidikan 
-Departemen Tenaga Kerja 
-Biro-biro Konsultan, dan 
-Iklan diMedia Massa 
II. Penyeleksian Seleksi adalah kegiatan dalam manajemen sumber daya manusia yang dilakukan setelah proses rekrutmen selesai dilaksanakan. Hal ini berarti telah terkumpul sejumlah lamaran yang memenuhi syarat untuk kemudian dipilih mana yang dapat ditetapkan sebagai karyawan dalam suatu perusahaan. Proses seleksi adalah langkah-langkah yang harus dilalui oleh para pelamar sampai akhirnya memperoleh keputusan ia diterima atau ditolak sebagai karyawan baru. Proses tersebut pada umumnya meliputi: 
-Evaluasi Persyaratan 
-Testing 
-Wawancara, dan 
-Ujian Fisik 
Ciri-ciri pegawai yang produktif adalah
- Cerdas dan dapat belajar relatif lebih cepat 
- Kompeten secara profesional 
- Kreatif dan inovatif 
- Memahami pekerjaan 
- Belajar dengan cerdik menggunakan logika, efisien dan tidak mudah macet dalam pekerjaan 
- Selalu mencari perbaikan-perbaikan 
- Dianggap bernilai oleh atasannya 
- Selalu meningkatkan diri Rekrutmen dan seleksi termasuk fungsi-fungsi manajemen sumber daya manusia yang mempunyai peranan strategis dalam mempersiapkan dan menyediakan sumber daya manusia sesuai dengan kebutuhan pekerja sebagaimana ditetapkan dalam analisis pekerjaan, khususnya deskripsi dan spesifikasi. Kedua kegiatan tersebut didahului oleh kegiatan analisis pekerjaan dan perencanaan sumber daya manusia. Hal ini berarti bahwa kegiatan rekrutmen dan seleksi harus didasarkan pada suatu kebutuhan yang dialami organisasi, baik dalam fisik maupun dalam segi kemampuan dan keterampilan. 
Pelaksanaan kegiatan tersebut dikerjakan sesuai dengan prinsip-prinsip manajemen yang baik, akan dapat mencegah suatu organisasi mengalami surplus pegawai. Sesuai fungsinya, didalam perusahaan ada 2 macam tenaga kerja
-Tenaga Eksekutif, mengambil keputusan dan melaksanakan fungsi organik manajemen 
-Tenaga Operatif, tenaga terampil menguasai pekerjaan sehingga tugas dapat dilaksanakan dengan baik, ada 3 tenaga terampil yaitu
- Tenaga Terampil (skilled labor) 
- Tenaga Setengah terampil (semi skilled labor) 
- Tenaga Tidak Terampil (unskilled labor) 
 III. Orientasi, Pelatihan dan Pengembangan Pelatihan (taining) merupakan proses pembelajaran yang melibatkan perolehan keahlian, konsep, peraturan atau sikap untuk meningkatkan kinerja tenaga kerja. Menurut pasal1 ayat 9 undang-undang No.13 Tahun 2013. Pelantikan kerja adalah keseluruhan kegiatan untuk memberi, memperoleh, meningkatkan, serta mengembangkan potensi kerja, produktivitas, disiplin, sikap dan etos kerja pada tingkat keterampilan dan keahlian tertentu sesuai dengan jenjang dan kualifikasi jabatan dan pekerjaan. Pengembangan (development) diartikan sebagai penyiapan indifidu untuk memikul tanggung jawab yang berbeda atau yang lebih tinggi dalam perusahaan, organisasi, lembaga atau instansi pendidikan. Menurut Hani Handoko pengerrtian latihan dan pengembangan adalah berbeda. Latihan (training) dimaksudkan untuk memperbaiki penguasaan berbagai keterampilan dan teknik pelaksanaan kerja tertentu, terinci dan rutin. Yaitu latihan menyiapkan para karyawan (tenaga kerja) untuk melakukan pekrjaan-pekerjaan sekarang. Sedangkan pengembangan (development) mempunyai ruang lingkup lebih luas dalam upaya untuk memperbaiki dan meningkatkan pengetahuan,kemempuan,sikap dan sifat-sifatkepribadian. 
IV. Evaluasi Kinerja Evaluasi sama pentingnya dengan fungsi-fungsi manajemen lainnya, yaitu perencanaan, pengorganisasian atau pelaksanaan, pemantauan (monitoring) dan pengendalian.sebagai bagian dari fungsi evalusi tidak berdiri sendiri, seperti fungsi pemantauan dan pelaporan sangat erat hubungannya dengan fungsi evaluasi. Evaluasi sangat bermanfaat agar organisasi tidak mengulangi kesalahan yang sama setiap kali. 
V. Kompensasi Pemberian balas jasa langsung dan tidak langsung berbentuk uang atau barang kepada karyawan sebagai imbal jasa (output) yang diberikannya kepada perusahaan. Prinsip kompensasi adalah adil dan layak sesuai prestasi dan tanggung jawab. 
VI. Pengintegrasian Kegiatan untuk mempersatukan kepentingan perusahaan dan kebutuhan karyawan, sehingga tercipta kerja sama yang serasi dan saling menguntungkan. 
VII. Pemeliharaan Kegiatan untuk memelihara atau meningkatkan kondisi fisik, mental dan loyalitas karyawan agar tercipta kerjasama yang panjang. 
VIII. Pemberhentian Memutuskan hubungan kerja adalah pengakhiran hubungan kerja karna suatu hal tertentu yang mengakibatkan berakhirnya hak dan kewajiban antara pekerja dan pengusaha. Perencanaan Manajemen Sumber Daya Manusia Perencanaan manajemen sumber daya manusia adalah kegiatan menaksir/menghitung kebutuhan SDM organisasi dan selanjutnya merumuskan upaya-upaya yang perlu dilaksanakan untuk memenuhi kebutuhan tersebut. Upaya tersebut mencakup kegiatan menyusun dan melaksanakan rencana agar jumlah dan kualifikasi personil yang diperlukan itu tersedia pada saat dan posisi yang tepat sesuai dengan tuntutan organisasi dan dibawah ini ada beberapa perencanaan manajemen sumber daya manusia menurut para ahli. Wayne F. Cascio Perencanaan manajemen sumber daya manusia adalah sekumpulan kegiatan yang di lakukan untuk mengantisipasi usaha yang akan datang dan permintaan lingkungan pada organisasi dan untuk memenuhi kebutuhan Sdm yang di ciptakan oleh keadaan. Thomas H Stone Perencanaa manajemen sumber daya manusia adalah proses meramalkan kebutuhan akan sumber daya manusia dari suatu organisasi untuk waktu yang akan datang agar langkah langkah dapat di ambil untuk menjamin bahwa kebutuhan ini dapat di penuhi Dari definisi di atas dapat disimpulkan bahwa pada dasar nya suatu perencanaan manajemen sumber daya manusia selalu akan mencakup empat segi yaitu : 
- Kualitas yang tepat 
- Kuantitas yang tepat 
- Waktu dan posisi yang tepat 
- Perhatian yang maksimal terhadap tujuan individual dan organisasi Hasibuan Perencanaan manajemen sumber daya manusia diterapkan dengan baik dan tepat maka perlu perencanaan terlebih dahulu seperti : 
1. Perencanaan organisasi 
2. Perencanaan pengarahan 
3. Perencanaan pengendalian 
4. Perencanaan pengadaan 
5. Perencanaan pengembangan 
6. Perencanaan kompensasi 
7. Perencanaan pengintegrasian 
8.Perencanaan pemeliharaan 
9.Perencanaan kedisiplinan 
10.Perencanaan pemberhentian Perkembangan Manajemen Sumber Daya Manusia Revolusi industri abad ke-20 dan revolusi teknologi abad ke-19 mengubah makna tenaga kerja itu sendiri, dimana kebanggaan hasil kerjanya menjadi berkurang akibat revolusi industri dan teknologi terhadap tenaga kerja adalah: 
-Berkembangnya spesialisasi, secara ekonomis menguntungkan, hasil kerjanya lebih banyak dan orang akan ahli dalam bidangnya 
-Hambatan pengembangan diri, bagi kelompok tertentu secara sosiologis disebut blok of mobility (sekat-sekat mobilitas masyarakat 
-Perubahan yang terus menerus, merugikan tenaga kerja dengan perubahan bidang industri dan teknologi Manajemen sumber daya manusia sudah ada sejak dahulu dalam berbagai bentuk. Manajemen sumber daya manusia muncul begitu manusia berkumpul untuk sebuah tujuan yang sama. Meskipun demikian, keberadaan manajemen sumber daya manusia belum dapat dipastikan secara jelas pertama kali muncul. Tetapi dalam kurun waktu terakhir, proses memanajemen manusia menjadi formal. Suharyanto menyebutkan bahwa aktivitas manajemen sumber daya manusia berawal dari tahun 1915 ketika militer Amerika Serikat mengembangkan suatu korps pengujian psikologi, suatu tim penguji serikat buruh dan suatu tim semangat kerja (Suharyanto:2005). Beberapa orang yang terlatih dalam praktek-praktek di ketiga tim tersebut kemudian menjadi manajer-manajer personalia di bidang industri. Manajemen kepegawaian di Inggris dan Amerika Serikat dikembangkan lebih dahulu daripada di Australia ketika negara-neara ini mengadopsi proses kerja produksi massa, mengikuti perkembangan revolusi industri. Salah satu tokoh besar dalam masa ini adalah FW Taylor dengan Gerakan Manajemen Ilmiah sebagai hasil Studi Gerak dan Waktu. Perangkat yang digerakkan oleh energi dan sistem produksi yang dikembangkan, memungkinkan produksi yang lebih murah. Oleh karenanya, hal ini menciptakan banyak tugas yang monoton, tidak sehat dan bahkan berbahaya. Dampaknya adalah terdistorsinya peran manusia dalam perusahaan. Kesadaran akan pentingnya peran manusia dalam organisasi berkembang ketika produktivitas karyawan ternyata mempengaruhi daya saing perusahaan. Faktor manusia menjadi bagian penting dalam perusahaan karena pengelolaan karyawan yang baik merupakan salah satu cara untuk meningkatkan produktivitas di satu sisi dan daya saing perusahaan di sisi lain. Hal inilah yang kemudian mendorong manajemen personalia/kepegawaian berubah menjadi kajian Manajemen SDM (Gomes:1995). 
Model Manajemen Sumber Daya Manusia Didalam memahami permasalahan pada manajemen sumber daya manusia dan sekaligus dapat menentukan cara pemecahannya perlu diketahui lebih dahulu model-model yang digunakan oleh perusahaan kecil tidak bisa menerapkan model yang biasa digunakan oleh perusahaan besar, demikian juga sebaliknya. Dalam perkembangan model-model ini bekembang sesuai dengan situasi dan kondisi serta tuntutannya. Untuk menyusun berbagai aktifitas manajemen sumber daya manusia antara lain adalah sebagai berikut: a. Model Klerikal Didalam model ini fungsi departemen sumber daya manusia yang terutama adalah memperoleh dan memelihara laporan, data, catatan-catatan dan melaksanakan tugas-tugas rutin. b. Model Hukum Dalam model ini operasi sumber daya manusia memperoleh kekuatannya dari keahlian dibidang hukum. Aspek hukum ini memiliki sejarah panjang yang berawal dari hubungan perburuhan, dimasa negosiasi kontrak, pengawasan dan kepatuhan merupakan fungsi pokok disebabkan adanya hubungan yang sering bertentangan antara mamajer dan karyawan. c. Model Finansial Aspek finansial manajemen sumber daya manusia belakangan ini semakin berkembang karena para manajer semakin sadar akan pengaruh yang besar, dari sumber daya manusia ini meliputi biaya kompensasi tidak langsung seperti biaya asuransi kesehatan, pensiun, asuransi jiwa, liburan dan sebagainya, kebutuhan akan keahlian dalam mengelola bidang yang semakin kompleks ini merupakan penyebab utama kenapa para manajer sumber daya manusia semakin meningkat. d. Model Manajerial Model mamajerial ini memiliki dua versi, versi pertama yaitu manajer sumber daya manusia memahami kerangka acuan kerja manajer lini yang berorientasi pada prokdutivitas. Versi kedua manajer ini melaksanakan beberapa fungsi sumber daya manusia. Departemen sumber daya manusia melatih manajer lini dalam keahlian yang diperlukan untuk menangani fungsi-fungsi kunci sumber daya manusia seperti pengangkatan, evaluasi kinerja dan pengembangan. e. Model Humanistik Ide sentral dalam model ini adalah bahwa departemen sumber daya manusia dibentuk untuk mengembangkan dan membantu perkembangan nilai dan potensi sumber daya manusia di dalam organisasispesialis sumber daya manusia harus memahami individu karyawan dan membantunya memaksimalkan pengembangan diri dan peningkatan karir. f. Model Ilmu Prilaku Model ini menganggap bahwa ilmu prilaku seperti psikologi dan prilaku organisasi merupakan dasar aktivitas sumber daya manusia. Prinsipnya adalah bahwa sebuah pendekatan sains terhadap perilaku manusia dapat diterapkan pada hampir semua permasalahan sumber daya manusia, bidang sumber daya manusia yang didasarkan pada prinsip sains meliputi teknik umpan balik, evaluasi, desain program dan tujuan pelatihan serta manajemen karir. Kerja Dengan Manajer Ada tiga perjanjian kerja sama, yaitu: • Closed Shop Agreement  Hanya berlaku bagi pekerja yang telah bergabung menjadi anggota serikat (persatuan) • Union Shop Agreement  Mengharuskan para pekerja untuk menjadi anggota serikat untuk periode waktu tertentu • Open Shop Agreement  Memberikan kebebasan pekerja untuk menjadi atau tidak anggota serikat Hubungan Perburuhan Bila terjadi ketidak sepakatan, buruh punya senjata yang dapat digunakan: - Boikot (bersekongkol untuk menolak kerjasama) - Pemogokan - Penghasutan - Penghambatan kerja Mengapa Para Pekerja Mendirikan Serikat Pekerja Serikat kerja atau karyawan (labor union atau trade union) adalah organisasi pekerja yang dibentuk untuk mempromosikan atau menyatakan pendapat, melindungi, dan memeperbaiki melelui kegiatan kolektif, kepentingan sosial, ekonomi dan politik anggotanya. Perserikatan Saat ini Tipe-tipe karyawan saat ini:  Craft Unions : Anggotanya karyawan yang punya keterampilan sama seperti tukang kayu.  Industrian Unions : Dibentuk berdasarkan lokasi pekerjaan yang sama, serikat ini terdiri pekerja tidak berketerampilan dalam perusahaan atau industri tertentu.  Mixed Unions : Mencakup pekerja terampil, tidak terampil dan setengah terampil dari suatu lokal tertentu tidak memandang dari industri mana. DAFTAR PUSTAKA http://dwih74.blog.com/2010/07/27/sejarah-perkembangan-manajemen-sumber-daya-manusia/ http://ratnadewi008.blogspot.com/2013/05/fungsi-perencanaan-manajemen-sumber.html http://hildaagustina.blogspot.com/2012/01/pengertian-manajeme-sumber-daya.html

Tidak ada komentar:

Posting Komentar